Kerangka Proposal PTK
KERANGKA PROPOSAL
1. Judul : Peningkatan kemampuan menulis puisi melalui pembelajaran pendekatan contextual teaching learning siswa kelas ………………
2. Bidang Ilmu : Bahasa Indonesia
3. Kategori Penelitian : PTK
4. Peneliti :
a. Nama : ......................
b. Gol.Ruang / NIP : .................
c. Jabatan fungsional:Guru Pembina
d. Jurusan : Bahasa Indonesia
e. Instansi :
5. Lokasi Penelitian :
6. Lama Penelitian : 3 bulan
7. Biaya Penelitian : Rp 1.000.000,00
8. Sumber Dana : Block Grand
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI
MELALUI PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS .........
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Kemampuan berbahasa meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sedangkan kemampuan bersastra terdiri atas aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks sastra.
Pada prinsipnya bahasa dan sastra Indonesia merupakan sebuah fakta sosial, sarana komunikasi, dan pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra yang dipergunakan sehingga keduanya saling terkait. Pada satu sisi bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi, dan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai alat kreatifitasnya, sedangkan pada sisi lain bahasa dan sastra Indonesia sebaiknya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan tertentu sesuai dengan hakikat dan fungsinya.Pendekatan pembelajaran sastra lebih menitikberatkan apresiasi sastra sehingga pendekatan yang tepat dipergunakan adalah pendekatan apresiasif.
Sesuai dengan kurikulum berbasis konpetensi bahwa standar kompetensi kedelapan siswa ......... kelas ........., semester ganjil adalah mampu mengungkapka fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk tulisan sastra : menulis kreatif naskah drama dan menulis puisi bebas. Dari uraian tersebut telah dijabarkan kedalam kompetensi dasar yaitu menulis puisi bebas.
Melalui kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas tersebut diharapkan siswa kelas ......... mampu menyampaikan pesannya dalam bentuk puisi yang berpendekatan contextual teaching and learning.
Pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran yang sulit dan menakutkan. Pembelajaran menulis puisi seharusnya menyenangkan malah menjadi momok yang membosankan baik bagi guru maupun siswa.
Guru kurang menguasai tehnik pembelajaran menulis puisi dengan bahan yang kurang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Guru menggunakan yang tidak dipadukan dengan tiga aspek keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, dan membaca) menyebabkan siswa tidak terkondisi untuk menyukai pembelajaran menulis puisi.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi adalah memilih bahan pembelajaran yang disukai siswa, dan harus lebih mengutamakan prinsip licentia poetica, yaitu kebebasan siswa dalam menggunakan bahasa. Siswa diberi kesempatan untuk melanggar atau menyeleweng ketika mereka menulis puisi. Prinsip ini perlu ditanamkan agar siswa mampu menulis puisi tanpa harus terbebani dengan memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa sehingga hasilnya benar-benar natural, fleksibel, wajar, dan membumi.
B. Rumusan Masalah
Masalah umum penelitian ini adalah bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi melalui pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning siswa kelas ......... .
C. Pemecahan Masalah
Dari uraian permasalahan di atas dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: apakah penggunaan model pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa pada kompetensi dasar menulis puisi bebas.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menilis puisi dengan model pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning siswa ......... Negeri Semester ganjil.
b. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru
- Mendorong guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam melaksanakan pembelajaran.
- Memotivasi guru mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
- Membantu guru mengembangkan kreativitasnya dalam menerapkan inovasi pembelajaran
2. Siswa
- Meningkatkan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
- Mengembangkan daya nalarnya secara bebas sesuai dengan tingkat pengalaman dan pengetahuannya.
- Menimbulkan keberanian siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
3. Sekolah
- Membantu sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
- Merupakan sumbangan positif dan bahan masukan untuk kemajuan sekolah.
- Membantu sekolah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
E. Kerangka Teori dan Hipotesis
1. Pembelajaran Menulis Puisi
Kemampuan atau keterampilan menulis sastra adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada fihak lain dengan melalui bahasa tulis yang bersifat literer. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa sastra yang digunakan. Selain komponen kosa kata dan konteks kesastraan, ketepatan bahasa sastra juga sebaiknya didukung oleh konteks dan penggunaan majas.
Menulis puisi merupakan kegiatan produksi dalam apresiasi puisi.
Tjahjono (2003:35) menyatakan sesungguhnya tidak ada resep pembuatan puisi. Tidak ada teori penyusunan puisi. Seandainya ada teori dan resep, mereka justru akan membelenggu kita. Dampaknya nalar kita tidak dapat membuat barang se bijipun. Mengapa demikian ? karena puisi itu ekspresi pribadi. Jadi khas dan amat subyektif. Masing-masing penyair punya gaya sendiri-sendiri.
Resep terbaik bila ingin menjadi penyair adalah membaca, membaca, dan membaca; menulis, menulis, dan terus menulis. Serta jangan lupa berdiskusi dengan teman yang dianggap memiliki pengalaman lebih. Walaupun tak ada teori penciptaan puisi, puisi memiliki peralatan-peralatan yang bersifat umum. Hal itu bisa dikaji sebagai bekal perjalanan kreativitas dalam penyusunan puisi. Bekal itu meliputi: apa bahan puisi, bagaimana bahasa puisi, bagaimana bentuk ekspresi puisi, dan bagaimana bahan itu dikembangkan.
Puisi terdiri atas baris-baris puisi. Baris-baris tersebut bersama-sama membangun sebuah bait-bait puisi. Bait-bait puisi itu membangun kesatuan makna. Baris-baris puisi dibedakan dengan baris-baris prosa karena setiap baris puisi menunjukkan adanya enjambemen, yakni kesenyapan yang menunjukkan bahwa setiap baris puisi mengungkapkan kesatuan makna yang belum tentu harus menjadi bagian dari kesatuan makna baris berikutnya.
Enjambemen memberikan corak puisi berbeda dari bentuk karya sastra lainnya. Kesenyapan dalam baris-baris puisi menunjukkan bahwa sebuah baris yang nampaknya seperti bagian dari kalimat atau bagian dari satu kesatuan sintaksis itu mungkin merupakan bentuk kesatuan makna yang lebih luas dari satu kalimat utuh. Oleh karena itu sebuah bait berbicara yang lebih luas dari kesatuan-kesatuan sintaksis yang biasanya dimiliki sebuah prosa.
2.Tehnik Pembelajaran Menulis Puisi
Guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia ......... harus memiliki tehnik pembelaran menulis puisi yang mengacu kepada apa yang benar-benar dilakukan oleh guru di kelas. Tehnik pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai taktik untuk mencapai tujuan pada suatu saat tertentu. Jadi, tehnik bersifat inplementasional dan pelaksanaannya merupakan cerminan dan tidak boleh menyimpang dari metode maupun pendekatan yang dipilih.
Pemilihan materi pembelajaran menulis sastra sesuai dengan butir-butir materi yang digariskan dalam kurikulum. Selain itu materi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. Semua materi penulisan sastra tersebut seyogyanya diintegrasikan ke dalam keterampilan berbahasa lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan berbicara.
Pembelajaran menulis puisi dalam bahan pelatihan ini dirancang dengan menggunakan pendekatan konstektual (contextual teaching and learning) Tehniknya inkuiri, tanya jawab, konstruksionisme, pemodelan, kooperatif
3. Model Pembelajaran Menulis Puisi
Model pembelajaran penulisan puisi berpendekatan konstektual (contextual teaching and learning) dianggap tepat untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran konstektual merupakan pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat (Ardiana, 2001).
Penyampaian materi pembejaran menulis puisi hendaknya diawali dengan contoh-contoh puisi. Guru menyuruh siswa sebagai model untuk membacakan puisi. Guru dan siswa berinteraksi tentang karakteristik puisi. Setelah itu siswa diajak melakukan kegiatan mengamati, menikmati, dan menghayati suatu obyek di luar kelas baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Dari hasil pengamatan tersebut siswa dalam kelompok kecil berdiskusi tentang rumusan penulisan puisi selanjutnya setelah siswa tahu dan paham tentang penulisan puisi, guru memintanya untuk praktik menulis puisi yang mengangkat tema tentang kehidupan nyata yang ada di sekitarnya: yaitu keindahan lingkungan di sekitar sekolah. Kemudian siswa memajang hasil karyanya pada tempat yang telah disediakan. Sementara siswa yang lain mengomentari puisi karya temannya.
4.Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas hipotesis tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut: kemampuan menulis puisi siswa dapat meningkat jika menggunakan model contextual teaching and learning sebagai alat kegiatan pembelajaran menulis puisi.
Pelaksanaan Penelitian
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di , Jalan Sodanco Supriyadi 24 ..........
Subyek penelitian siswa kelas ......... C semester ganjil tahun pelajaran ........., berjumlah 40 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan.
1. Rencana Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian pada tahap ini sebagai berikut:
- Menyusun rencana pembelajaran antara lain: scenario, bahan pembelajaran, media, dan evaluasi.
- Menyusun rencana pengolahan data
- Menyusun jadwal kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan pembelajaran.
Adapun scenario pembelajaran yang direncanakan melalui siklus sebanyak dua kali dengan model pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning dan metode diskusi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan I
- Mengkondisikan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Apersepsi tentang karakteristik puisi.
- Diberikan sarana media pembelajaran berupa contoh puisi, siswa diajak keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitarnya.
- Penilaian proses.
Observasi
- Hasil penilaian proses dan test
- Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Refleksi
- Analisis hasil penilaian proses dan test
- Analisis keaktifan siswa
- Analisis hasil kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
- Menentukan langkah-langkah perbaikan tindakan I
Tindakan II
- Mengkondisikan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Apersepsi tentang karakteristik puisi.
- Diberikan sarana media pembelajaran berupa contoh puisi, buku siswa dan buku penunjang.
- Siswa ditugasi berdiskusi merumuskan puisi yang akan ditulis secara berkelompok melalui diskusi tahap I dan diskusi tahap II
- Penilaian proses pembelajaran.
Observasi
- Hasil penilaian proses dan test
- Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Refleksi
- Analisis hasil penilaian proses dan test
- Analisis keaktifan siswa
- Analisis hasil kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
- Menentukan langkah-langkah perbaikan tindakan II.
B. Perekaman Data dan Pengolahan Data
1. Perekaman data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan dan evaluasi.
2.Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan diskripsi dalam bentuk persentase table.
Daftar Pustaka
Djojosuroto, Kinayati.2006.Pengajaran Puisi.Bandung: Nuansa
Diklat Guru Bahasa Indonesia SLTP Jawa Timur.Tim Penatar BPG Surabaya.
Bahasa Dan Sastra Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional.
Bahasa Dan Sastra Indonesia ......... kelas .......... Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi .......... Departemen Pendidikan Nasional.
Rancangan Penggunaan Dana
NO.
URAIAN KEGIATAN
JUMLAH DANA
1
2
3
4
5
Penyusunan Proposal
Transport peneliti
Honorarium peneliti
ATK
Pembuatan Laporan
Rp. 50.000,00
Rp 100.000,00
Rp 500.000,00
Rp 100.000,00
Rp 250.000,00
JUMLAH
Rp 1.000.000,00
1. Judul : Peningkatan kemampuan menulis puisi melalui pembelajaran pendekatan contextual teaching learning siswa kelas ………………
2. Bidang Ilmu : Bahasa Indonesia
3. Kategori Penelitian : PTK
4. Peneliti :
a. Nama : ......................
b. Gol.Ruang / NIP : .................
c. Jabatan fungsional:Guru Pembina
d. Jurusan : Bahasa Indonesia
e. Instansi :
5. Lokasi Penelitian :
6. Lama Penelitian : 3 bulan
7. Biaya Penelitian : Rp 1.000.000,00
8. Sumber Dana : Block Grand
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI
MELALUI PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS .........
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Kemampuan berbahasa meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sedangkan kemampuan bersastra terdiri atas aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks sastra.
Pada prinsipnya bahasa dan sastra Indonesia merupakan sebuah fakta sosial, sarana komunikasi, dan pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra yang dipergunakan sehingga keduanya saling terkait. Pada satu sisi bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi, dan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai alat kreatifitasnya, sedangkan pada sisi lain bahasa dan sastra Indonesia sebaiknya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan tertentu sesuai dengan hakikat dan fungsinya.Pendekatan pembelajaran sastra lebih menitikberatkan apresiasi sastra sehingga pendekatan yang tepat dipergunakan adalah pendekatan apresiasif.
Sesuai dengan kurikulum berbasis konpetensi bahwa standar kompetensi kedelapan siswa ......... kelas ........., semester ganjil adalah mampu mengungkapka fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk tulisan sastra : menulis kreatif naskah drama dan menulis puisi bebas. Dari uraian tersebut telah dijabarkan kedalam kompetensi dasar yaitu menulis puisi bebas.
Melalui kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas tersebut diharapkan siswa kelas ......... mampu menyampaikan pesannya dalam bentuk puisi yang berpendekatan contextual teaching and learning.
Pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran yang sulit dan menakutkan. Pembelajaran menulis puisi seharusnya menyenangkan malah menjadi momok yang membosankan baik bagi guru maupun siswa.
Guru kurang menguasai tehnik pembelajaran menulis puisi dengan bahan yang kurang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Guru menggunakan yang tidak dipadukan dengan tiga aspek keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, dan membaca) menyebabkan siswa tidak terkondisi untuk menyukai pembelajaran menulis puisi.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi adalah memilih bahan pembelajaran yang disukai siswa, dan harus lebih mengutamakan prinsip licentia poetica, yaitu kebebasan siswa dalam menggunakan bahasa. Siswa diberi kesempatan untuk melanggar atau menyeleweng ketika mereka menulis puisi. Prinsip ini perlu ditanamkan agar siswa mampu menulis puisi tanpa harus terbebani dengan memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa sehingga hasilnya benar-benar natural, fleksibel, wajar, dan membumi.
B. Rumusan Masalah
Masalah umum penelitian ini adalah bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi melalui pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning siswa kelas ......... .
C. Pemecahan Masalah
Dari uraian permasalahan di atas dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: apakah penggunaan model pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa pada kompetensi dasar menulis puisi bebas.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menilis puisi dengan model pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning siswa ......... Negeri Semester ganjil.
b. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru
- Mendorong guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam melaksanakan pembelajaran.
- Memotivasi guru mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
- Membantu guru mengembangkan kreativitasnya dalam menerapkan inovasi pembelajaran
2. Siswa
- Meningkatkan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
- Mengembangkan daya nalarnya secara bebas sesuai dengan tingkat pengalaman dan pengetahuannya.
- Menimbulkan keberanian siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
3. Sekolah
- Membantu sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
- Merupakan sumbangan positif dan bahan masukan untuk kemajuan sekolah.
- Membantu sekolah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
E. Kerangka Teori dan Hipotesis
1. Pembelajaran Menulis Puisi
Kemampuan atau keterampilan menulis sastra adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada fihak lain dengan melalui bahasa tulis yang bersifat literer. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa sastra yang digunakan. Selain komponen kosa kata dan konteks kesastraan, ketepatan bahasa sastra juga sebaiknya didukung oleh konteks dan penggunaan majas.
Menulis puisi merupakan kegiatan produksi dalam apresiasi puisi.
Tjahjono (2003:35) menyatakan sesungguhnya tidak ada resep pembuatan puisi. Tidak ada teori penyusunan puisi. Seandainya ada teori dan resep, mereka justru akan membelenggu kita. Dampaknya nalar kita tidak dapat membuat barang se bijipun. Mengapa demikian ? karena puisi itu ekspresi pribadi. Jadi khas dan amat subyektif. Masing-masing penyair punya gaya sendiri-sendiri.
Resep terbaik bila ingin menjadi penyair adalah membaca, membaca, dan membaca; menulis, menulis, dan terus menulis. Serta jangan lupa berdiskusi dengan teman yang dianggap memiliki pengalaman lebih. Walaupun tak ada teori penciptaan puisi, puisi memiliki peralatan-peralatan yang bersifat umum. Hal itu bisa dikaji sebagai bekal perjalanan kreativitas dalam penyusunan puisi. Bekal itu meliputi: apa bahan puisi, bagaimana bahasa puisi, bagaimana bentuk ekspresi puisi, dan bagaimana bahan itu dikembangkan.
Puisi terdiri atas baris-baris puisi. Baris-baris tersebut bersama-sama membangun sebuah bait-bait puisi. Bait-bait puisi itu membangun kesatuan makna. Baris-baris puisi dibedakan dengan baris-baris prosa karena setiap baris puisi menunjukkan adanya enjambemen, yakni kesenyapan yang menunjukkan bahwa setiap baris puisi mengungkapkan kesatuan makna yang belum tentu harus menjadi bagian dari kesatuan makna baris berikutnya.
Enjambemen memberikan corak puisi berbeda dari bentuk karya sastra lainnya. Kesenyapan dalam baris-baris puisi menunjukkan bahwa sebuah baris yang nampaknya seperti bagian dari kalimat atau bagian dari satu kesatuan sintaksis itu mungkin merupakan bentuk kesatuan makna yang lebih luas dari satu kalimat utuh. Oleh karena itu sebuah bait berbicara yang lebih luas dari kesatuan-kesatuan sintaksis yang biasanya dimiliki sebuah prosa.
2.Tehnik Pembelajaran Menulis Puisi
Guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia ......... harus memiliki tehnik pembelaran menulis puisi yang mengacu kepada apa yang benar-benar dilakukan oleh guru di kelas. Tehnik pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai taktik untuk mencapai tujuan pada suatu saat tertentu. Jadi, tehnik bersifat inplementasional dan pelaksanaannya merupakan cerminan dan tidak boleh menyimpang dari metode maupun pendekatan yang dipilih.
Pemilihan materi pembelajaran menulis sastra sesuai dengan butir-butir materi yang digariskan dalam kurikulum. Selain itu materi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. Semua materi penulisan sastra tersebut seyogyanya diintegrasikan ke dalam keterampilan berbahasa lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan berbicara.
Pembelajaran menulis puisi dalam bahan pelatihan ini dirancang dengan menggunakan pendekatan konstektual (contextual teaching and learning) Tehniknya inkuiri, tanya jawab, konstruksionisme, pemodelan, kooperatif
3. Model Pembelajaran Menulis Puisi
Model pembelajaran penulisan puisi berpendekatan konstektual (contextual teaching and learning) dianggap tepat untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran konstektual merupakan pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat (Ardiana, 2001).
Penyampaian materi pembejaran menulis puisi hendaknya diawali dengan contoh-contoh puisi. Guru menyuruh siswa sebagai model untuk membacakan puisi. Guru dan siswa berinteraksi tentang karakteristik puisi. Setelah itu siswa diajak melakukan kegiatan mengamati, menikmati, dan menghayati suatu obyek di luar kelas baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Dari hasil pengamatan tersebut siswa dalam kelompok kecil berdiskusi tentang rumusan penulisan puisi selanjutnya setelah siswa tahu dan paham tentang penulisan puisi, guru memintanya untuk praktik menulis puisi yang mengangkat tema tentang kehidupan nyata yang ada di sekitarnya: yaitu keindahan lingkungan di sekitar sekolah. Kemudian siswa memajang hasil karyanya pada tempat yang telah disediakan. Sementara siswa yang lain mengomentari puisi karya temannya.
4.Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas hipotesis tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut: kemampuan menulis puisi siswa dapat meningkat jika menggunakan model contextual teaching and learning sebagai alat kegiatan pembelajaran menulis puisi.
Pelaksanaan Penelitian
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di , Jalan Sodanco Supriyadi 24 ..........
Subyek penelitian siswa kelas ......... C semester ganjil tahun pelajaran ........., berjumlah 40 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan.
1. Rencana Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian pada tahap ini sebagai berikut:
- Menyusun rencana pembelajaran antara lain: scenario, bahan pembelajaran, media, dan evaluasi.
- Menyusun rencana pengolahan data
- Menyusun jadwal kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan pembelajaran.
Adapun scenario pembelajaran yang direncanakan melalui siklus sebanyak dua kali dengan model pembelajaran berpendekatan contextual teaching and learning dan metode diskusi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan I
- Mengkondisikan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Apersepsi tentang karakteristik puisi.
- Diberikan sarana media pembelajaran berupa contoh puisi, siswa diajak keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitarnya.
- Penilaian proses.
Observasi
- Hasil penilaian proses dan test
- Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Refleksi
- Analisis hasil penilaian proses dan test
- Analisis keaktifan siswa
- Analisis hasil kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
- Menentukan langkah-langkah perbaikan tindakan I
Tindakan II
- Mengkondisikan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Apersepsi tentang karakteristik puisi.
- Diberikan sarana media pembelajaran berupa contoh puisi, buku siswa dan buku penunjang.
- Siswa ditugasi berdiskusi merumuskan puisi yang akan ditulis secara berkelompok melalui diskusi tahap I dan diskusi tahap II
- Penilaian proses pembelajaran.
Observasi
- Hasil penilaian proses dan test
- Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Refleksi
- Analisis hasil penilaian proses dan test
- Analisis keaktifan siswa
- Analisis hasil kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
- Menentukan langkah-langkah perbaikan tindakan II.
B. Perekaman Data dan Pengolahan Data
1. Perekaman data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan dan evaluasi.
2.Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan diskripsi dalam bentuk persentase table.
Daftar Pustaka
Djojosuroto, Kinayati.2006.Pengajaran Puisi.Bandung: Nuansa
Diklat Guru Bahasa Indonesia SLTP Jawa Timur.Tim Penatar BPG Surabaya.
Bahasa Dan Sastra Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional.
Bahasa Dan Sastra Indonesia ......... kelas .......... Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi .......... Departemen Pendidikan Nasional.
Rancangan Penggunaan Dana
NO.
URAIAN KEGIATAN
JUMLAH DANA
1
2
3
4
5
Penyusunan Proposal
Transport peneliti
Honorarium peneliti
ATK
Pembuatan Laporan
Rp. 50.000,00
Rp 100.000,00
Rp 500.000,00
Rp 100.000,00
Rp 250.000,00
JUMLAH
Rp 1.000.000,00
LINK DOWNLOAD :
Jadwal Kegiatan
NO
URAIAN KEGIATAN
W A K T U
SEPT.07 OKT.07 NOV.07
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1
2
3
Penyusunan Proposal
Pelaksanaan Penelitian
a. Rencana Tindakan I
b. Refleksi tindakan I
c. Rencana Tindakan II
d. Refleksi tindakan II
Pelaporan
a. Pengumpulan data
b. Penyusunan laporan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
........., 20 September 200
Peneliti,
......... ................
NIP. ………….
Poker online dengan presentase menang yang besar
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :D
WA : +855969190856
terima kasih telah berkunjung
Delete